BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik sangat erat
kaitannya dengan masalah kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik dan
alokasi atau distribusi. Pemikiran mengenai politik di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh Filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles yang
beranggapan bahwa politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat yang
terbaik. Usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik ini menyangkut bermacam
macam kegiatan yang diantaranya terdiri dari proses penentuan tujuan dari sistem
serta cara-cara melaksanakan tujuan itu.
Ilmu Politik merupakan
salah satu bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan, seiring dengan
dinamika perkembangan masyarakat politik (polity) yang menjadi kajiannya.
B. Rumusan Masalah
- jelaskan pengertian
Ilmu politik ?
- jelaskan Ilmu
Politik Sebagai Ilmu Pengatahuan dan Seni dalam pengambilan Keputusan ?
C. Tujuan
- Mengetahui
pengertian ilmu politik.
- mengetahui Ilmu
Politik Sebagai Ilmu Pengatahuan dan Seni dalam pengambilan Keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Politik
Kata Politik
berasal dari kata “Policy” artinya Kebijakan/kebijaksanaan. Yaitu suatu cara
strategis mengatur sedemikian rupa segala sesuatu untuk mencapai tujuan,
kemasalahatan, dan kesejahteraan.
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial
yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem
politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan
riset.
B. Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengatahuan dan Seni dalam
pengambilan Keputusan.
Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengetahuan (Science).
Adakalanya dipersoalkan
apakah ilmu politik merupakan suatu ilmu pengetahuan (science) atau
tidak, dan disangsikan apakah ilmu politik memenuhi syarat sebagai ilmu
pengetahuan. Soal ini menimbulkan pertanyaan: apakah yang dinamakan ilmu
pengetahuan (science) itu? Karakteristik ilmu pengetahuan (science)
ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan
dalam keadaan terkontrol (controlled circumstances) misalnya
laboratorium. Berdasarkan eksperimen-eksperimen itu ilmu-ilmu eksakta dapat menemukan
hukum-hukum yang dapat diuji kebenarannya.
Jika definisi ini
dipakai sebagai patokan, maka ilmu politik serta ilmu-ilmu sosial lainnya belum
memenuhi syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum-hukum ilmiah
seperti itu. Mengapa demikian? Oleh karena yang diteliti adalah manusia dan
manusia itu adalah makhluk yang kreatif, yang selalu didasarkan atas
pertimbangan rasional dan logis, sehingga mempersukar usaha untuk mengadakan
perhitungan serta proyeksi untuk masa depan. Dengan kata lain perilaku manusia
tidak dapat diamati dalam keadaan terkontrol.
Konsep pengambilan keputusan. Menurut
Joyce Mitchell dalam bukunya politikal
analisis and
public policy: ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk
masyarakat seluruhnya.
Pengambilan keputusan
(decision-making)keputusan (decision) adalah membuat pilihan di antara beberapa
alternatif pengambilankeputusan (decision-making) menunjuk pada proses yang
terjadi sampai keputusan itu dicapai.
1.
Politik seni
atau ilmu.
Seni (KBBI) adalah
karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa.
Seni pada mulanya
adalah suatu proses dari manusia, oleh karena itu seni merupakan persamaan dari
ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreatifitas manusia. Menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu,
dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar
merah yang bermaksud cinta).
Bisa disimpulkan bahwa politik bisa disebut sebagai seni. Politik
menyediakan wadah untuk individu menyampaikan gagasan, pola pikir, dan
lain-lain. Seni juga dapan sebagai media melanggengkan kekuasaan bagi penguasa.
Dengan menyampaikan sebuah pemikiran dan kreativitas untuk mempengaruhi orang.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dan diatur
sekitar hukum-hukum umum yang telah dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Ditinjau dari sisi
ini, politik politik bukanlah sebuah ilmu. Politik tidak bisa dibuktikan secara
empiris karena objek yang dikaji adalah
manusia, dan manusia terus mengalami perubahan dan berkembang.
Seiring berjalannya waktu perkembangan
akan defenisi ilmu pengetahun terus berkembang. Tahun 1948 ilmu pengetahuan
adalah keseluruhan dari pengetahuan yang koor dinasi mengenai poko-pokok
pemikiran tertentu.
Ilmu pengetahuan juga
bisa diartikan sebagai sebuah pemikiran-pemikiran buah hasil perkembang pola
pikir manusia yang layak dikaji.
Dengan demikian politik adalah seni dan
juga sebagai ilmu pengetahuan. Politik sebagai seni karena politik menyediakan
ruang untuk para politisi mengekspresikan gagasan mereka dibidang politik.
Politik sebagai ilmu pengetahuan karena politik mengkaji bagaimana untuk
mengelola suatu lembaga yang memikirkan keberlangsungannya.
2.
Proses
Pengambilan Keputusan
Kegiatan pengambilan
keputusan adalah kegiatan yang kompleks. Pengalaman banyak manajer yang
berkecimpung dalam memecahkin masalah sehari-hari dan hasil-hasil penelitian
menunjukkan, bahwa kegiatan pengambilan keputusan akan menjadi lebih efektif
bila didekati dengan:
1. Pendekatan yang
interdisipliner.
2. Proses yang
sistematis.
3. Proses berdasarkan
informasi.
4. Memperhitungkan
faktor-faktor ketidakpasian.
5. Diarahkan pada
tindakan nyata.
1. Pendekatan yang Interdisipliner
Proses pengambilan
keputusan tidak bisa dilihat sebagai suatu tindakan tunggal. tidak pula ia
dapat dipanddng sebagai suatu tindakan yang seragam yang berlaku untuk semua
keadaan, serta dapat digunakan oleh pengambil keputusan yang berbeda dengan
tingkat efektivitas yang sama. Proses pengambilan keputusan terdiri dari berbagai
ndakan dengan memanfaatkan berbagai ragam keterampilan dan pengetahuan yang
diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan berorganisasi.
Telah terlihat bahwa
pengambilan keputusan, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun
tingkat organisasi, pada umumnya berarti secara sadar menjatuhkan pilihan atas
berbagai alternatif tertentu setelah mengalami proses seleksi yang teliti.
Proses pengambilan keputusan memerlukan penggunaan ide atau persepsi tentang
yang baik dan yang tidak baik, yang benar dan yang ialah, yang layak dan yang
tidak layak dilakukan serta yang harus dilakukan dan yang sebaiknya tidak
dilakukan.
Artinya, proses
pengambilan keputusan mau tidak mau harus memperhitungkan nilai-nilai
organisasional dan nilai-nilai sosial. Bahkan nilai moral dan etika pun harus
diperhitungkan. Di samping itu, karena dalam proses pengambilan keputusan
manusia memainkan peranan yang paling menentukan, maka filsafat hidup,
nilai-nilai yang dianut, latar belakang pendidikan, pengalaman, pandangan atau
persepsi seseorang, turut pula berperan. Dengan segala faktor tersebut pun
masih tetap tidak ada kepastian, bahwa keputusan yang diambil benar-benar akan
mendatangkan hasil yang diharapkan. Itulah sebabnya kalau orang berbicara
tentang proses pengambilan keputusan, ia selalu berbicara tentang probabilitas,
baik yang menyangkut keberhasilan maupun ketidak berhasilan.
Di muka telah
ditekankan bahwa proses pengambilan keputusan tidak terjadi dalam suasanavakum.
Hal ini berarti bahwa faktor linglcungan pun harus diperhitungkan. Mem
perhitungkan lingkungan berarti dua hal.
Pertama : lingkungan
sebagai sumber data dan informasi yang sangat berguna sebagi masukan untuk
dianalisis dan dikaji dalam usaha mencari dan menemukan berbagai alternatif
yang mungkin ditempuh.
Kedua : lingkungan
yang dalam berbagai bentuk, akan memberikan reaksi. baik yang positif maupun
yang negatif terhadap keputusan yang diambil. Yang mempersulit usaha
pengambilan keputusan ialah bahwa kondisi dan sifat lingkungan itu tidak selalu
dapat diketahui dengan pasti, dan seorang pengambil keputusan tidak dapat
berbuat banyak tentang kondisi lingkungan yang sering tidak dapat dipastikan
itu. Melalui penciptaan berbagai model dan simulasi yang dapat dibuat perkiraan
yang kurang lebih akurat tentang kondisi lingkungan yang mempengaruhi proses
pengambilan yang akan terjadi. Tetapi berbagai model dan simulasi yang paling
akurat sekalipun tidak sepenuhnya menggambarkan situasi. lingkungan dengan
tepat.
Dengan memperhatikan
hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu tugas penting
seorang pengambil keputusan adalah mengintegrasikan berbagai aspek tersebut
sedemikian rupa sehingga tercipta proses yang dapat berfungsi dengan baik.
Pengintegrasian berbagai aspek tersebut mempermudah tugas pengambilan
keputusan, khususnya dalam menjatuhkan pilihan atas-satu alternatif yang
diperkirakan paling tepat di antara sekian banyak alternatif yang tersedia
baginya. Kerangkat interdispliner dalam pengambilan keputusan :
·
Titik sentral
adalah pengambilan keputusan (proses)
Sistem nilai dan etika = filsafat dan agama
·
Kemanfaatan dan
probabailitas = ilmu ekonomi dan ilmu statistic.
·
Perilaku
kelompok = sosiologi, psikologi, social.
·
Perilaku
individu = psikologi dan etnologi.
Lingkungan : Hukum, antropologi, ilmu politik
·
Model dan
simulasi = matematika dan informatika.
Karena masing-masing
aspek ifu memiliki makna dan peran yang khas, maka memperhitungkannya pun tidak
bisa lain pada harus diartikan bahwa pendekatan ilmiah yang tepat untuk
mengambil keputusan adalah pendekatan yang menggunakan berbagai rumus, dalil
dan asas-asas berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Ada dua bentuk dari keputusan politik (kebijakan umum),
yaitu kebijakan umum yang mampu menimbulkan perubahan yang mendasar yang
menyeluruh disebut sebagai keputusan yang komprehensif. Dan kebijakan umum yang
mampu menimbulkan perubahan pada permukaan dan pinggir-pinggir permasalahan
saja disebut sebagai keputusan yang bersifat marginal atau yang bersifat
darurat. Biasanya keputusan komprehensif itu kurang memperhatikan beberapa
pihak, tetapi untuk jangka panjang akan menguntungkan semua pihak.
Dan cara untuk mengetahui
siapa yang sesungguhnya berkuasa dalam pembuatan suatu keputusan politik. Ada tiga cara menurut
Putnam, yaitu analisis posisi, analisis reputasi dan analisis keputusan.
Analisis posisi merupakan proses dengan cara melihat kedudukan seseorang dalam
suatu lembaga. Sementara analisis reputasi adalah proses dengan cara
memperhatikan reputasi seseorang dalam lingkungan pemerintahan. Dan yang
terakhir ialah analisis keputusan adalah cara untuk mengetahui elit politik
dengan proses meneliti siapa yang ikut dalam proses pembuatan keputusan dalam
beberapa kasus pengambilan keputusan yang dianggap cocok.
Dengan demikian kita sampai pada kesimpulan
bahwa politik dalam suatu negara (state)
berkaitan dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision
making), kebijakan publik (public policy), dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).
Politik adalah perebutan kekuasaan,
kedudukan, dan harta (Politics at its
worst is a selfish grab for power, glory and riches).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial
yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem
politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan
riset.
Pengambilan keputusan
(decision-making)keputusan (decision) adalah membuat pilihan di antara beberapa
alternatif pengambilankeputusan (decision-making) menunjuk pada proses yang
terjadi sampai keputusan itu dicapai.
Seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian
yang luar biasa.
Kegiatan pengambilan keputusan adalah kegiatan yang
kompleks. Pengalaman banyak manajer yang berkecimpung dalam memecahkin masalah
sehari-hari dan hasil-hasil penelitian menunjukkan, bahwa kegiatan pengambilan
keputusan akan menjadi lebih efektif bila didekati dengan : Pendekatan yang
interdisipliner, Proses yang sistematis, Proses berdasarkan informasi,
Memperhitungkan faktor-faktor ketidakpasian, dan Diarahkan pada tindakan nyata
B. Kritik dan saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber:Budiharjo, Miriam.
2008. Dasar-dasar politik. Jakarta: Gramedia.
http://anthogoodwill-stia-watampone.blogspot.com/